Pemain MLBB Malaysia sedang menjadi pusat perhatian. Hal ini tentu karena Selangor Red Giants atau Yoodo Red Giants, tim mereka berhasil melaju ke grand final MSC 2024.

Setelah melewati musim luar biasa tanpa terkalahkan di MPL MY S13, di mana mereka punya winrate match 100 persen, hal itu masih bertahan sejauh ini di MSC, setidaknya menunggu grand final.

Performa apik SRG tentu terjadi karena kerja sempurna dari pelatih Filipina mereka, Arcadia. Efek Arcadia diyakini begitu besar, walau di tubuh tim juga ada analis Ozora Veki, dan juga para pemain muda berbakat.

Mobile Legends, Selangor Red Giants, SRG, MSC 2024
Kredit: Esports World Cup

Hal ini seakan membuktikan bahwa Arcadia adalah pelatih hebat. Apalagi sebelumnya dia punya trek rekor yang tidak buruk.

Sempat membawa Sunsparks juara MPL PH S5, dia berjuang bersama Aura PH hingga sempat berganti menjadi ECHO di awal rebranding itu.

Arcadia sempat melatih di MPL ID, dan membawa RRQ Hoshi menjadi runner-up di MPL ID S10, walau dia cabut semusim kemudian di tengah kompetisi.

Mobile Legends, MLBB, M4
Dhonazan Syahputra/ONE Esports
SRG ke final MSC 2024, ukir sejarah baru bagi Malaysia!
Baloyskie: SRG sempat jadi tim nomor 1 dunia!
Drama SRG vs See You Soon di MSC 2024, ada apa?
MP The King comeback MPL PH segera terjadi, gabung Blacklist?

Kegagalan di Indonesia membuat banyak yang tak terlalu memandang Arcadia, sampai akhirnya dia membentuk tim super di Malaysia bersama SRG.

Pemain MLBB Malaysia lebih mudah diatur dari Indonesia?

Kesuksesan Arcadia bersama SRG pun membuat pertanyaan muncul. Kenapa dia gagal di Indonesia? Apakah ada perbedaan dari segi bagaimana pemain menangkap ilmu dari pelatihnya.

Apakah pemain MLBB Malaysia lebih bisa diatur dan mendengarkan ketimbang yang di Indonesia? Hal ini terjawab saat konferensi pers.

“Saya pikir ini bukan tentang negaranya. Lebih ke arah basis tiap timnya. Tergantung dari tim yang kalian latih, ” katanya.

Selangor Red Giants, MPL MY S13, Selangor Red Giants juara MPL MY S13, MLBB, Mobile Legends
Kredit: MLBB Esports

“Kadang di Filipina pun ada pemain yang tak mudah diatur, sama seperti di Indonesia maupun Malaysia. Semua benar-benar tergantung dari individual pemainnya.”

“Apa yang saya bisa katakan adalah berbicara kultur, tentu ada perbedaan. Tapi jika soal me-manage tim, semua tergantung dari para pemainnya, bukan negaranya,” pungkas dia.

Individu yang akhirnya memengaruhi itu. Di SRG, Arcadia mungkin punya pemain-pemain yang lebih bisa menangkap pesan dan gameplay yang diinginkan ketimbang di Indonesia.

Mari kita tunggu sampai level mana SRG bisa melangkah bersama Arcadia.

Ikuti akun resmi ONE Esports di Facebook, Instagram dan TikTok untuk mendapatkan kabar terkini esports, hasil pertandingan, gosip transfer dan update harian lainnya.

BACA JUGA: Sekys lebih baik dari Kairi? Ini jawaban sang jungler Malaysia